* *

VISI MISI DAN TUJUAN KOBER BAITURRAHMAN




  VISI

 Terwujudnya anak didik yang mempunyai dasar – dasar mandiri



 Kreatif dan terampil serta bertakwa kepada Allah SW

MISI

Mewujudkan tercapainya peningkatan mutu pendidikan

Mengembangkan suasana kondusif

Meningkatkan budaya pelayanan

Mengembangkan kreatifitas anak didik

Menciptakan suasana bermain sambil belajar

Mengembangkan sikap profesionalisme Guru pengajar

Tujuan

Meningkatkan proses belajar mengajar

Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan mental untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.













PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN KOBER BAITURRAHMAN

1.      Pengertian

Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan belajar di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiriual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.



2.      Tujuan Penilaian

Dalam keseharian guru bekerja sama anak. Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa saja yang anak bisa, dn apa saja yang menjadi keiasaan anak.

Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal tersebut, guru dapat merancanng program pengembangan pembelajaran sesuai minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajran yang disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik.

Dengan diperolehnya berbagai informasi tentang anak, orang tua dan guru memperoleh gambaran capaian hasil belajar anak. Capaian yang diuku berdasarkan standar PAUD yang ditetapkan secara nasional, yang tertulis di dalam Permendikbud No. 137 tahun2014 tentang standar PAUD dan 146 tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD.

                                                      

3.      Lingkup penilaian

Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fisik yang diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, penilaian perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya fungsi psikis anak, yaitu nilai moral dan agama, perkembangan fisik motorik (gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fisik), sosial emosional, komunikasi (berbicara dan bahasa), kognitif (pengetahuan), dan seni (kreativitas).

Enam program pengembangan menjadi area penilaian mengarah pada tercapainya Kompetensi Inti yang menjadi Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak.



4.      Waktu penilaian

Penilaian pada anak dilakukan pada saat anak melakukan kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas anak, sejak datang, berbaris, mengikuti proses belajar, mencuci tangan, makan bekal, bermain bebas, sampai pulang kembali. Penilaian itu dilakukan secara alami, baik bedasarkan kondisi nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah yang disebut autententik.



5.      Yang melakukan penilaian

Penilaian dilakukan oleh guru karena guru memiliki fungsi sebagai penilai selain itu uga berfungsi sebagai fasilitator dan fungsi-fungsi lainnya. Guru di sini bukan hanyan satu guru, tetapi dapat melibatkan guru lain yang biasa bersama anak dalam keseharian anka belajar. Guru dapat menggali infoarmasi kepada orangtua agar dpat mengenali perilaku anak selama berada di rumah. Informasi ini penting dalam menambah pengetahuan guru tentang siapa anak itu, dan dapat memberikan informasi yang berharga dalam memaknai perkembangan dan belajar anak. Tidak kalah pentingnya guru melibatkan anak dalam menilai dirinya sendiri. Percakapan guru dengan anak dapat menggali tentang pemahaman anak terhadap dirinya sendiri.



6.      PRINSIP PENILAIAN

1.         Mendidik

Proses hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.



2.         Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.



3.         Objektif

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektifitas penilai sehingga menggambarkan data atau informasi yang sesungguhnya.



4.         Akuntabel

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggunggjawabkan.



5.         Transparan

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapata diakses oleh orangtua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.



6.         Sistematis

Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.



7.         Menyeluruh

Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonoki, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.



8.         Bermakna

Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orangtua, guru, dan pihak lain yang relevan.





          7.TEKNIK PENILAIAN

Teknik yang digunakan dalam melakukan pencatatan, berupa :

1.      CEKLIS

Menentukan status perkembangan anak pada akhir periode penilaian.

Ada 4 skala, yaitu :                                  

·         BB (Belum Berkembang) Bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.

·         MB ( Mulai Berkembang) Bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru.

·         BSH (Berkembang Sesuai Harapan) Bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dna konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

·         BSB (Berkembang Sangat Baik) Bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan indikator yang diharapkan.

Menetapkan indikator penilaian :

Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu , atau dapat pula dibuat per periode dngan mencatat nama sesuai anak

2.      CATATAN ANEKDOT

Catatan anekdot digunakan untuk mencatn seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai jurnal kegiatan harian mencatat kegiatan anak selama melakukan kegiatan setiap harinya. Catatan anekdot memungkinkan untuk mengetahui perkembangan anak yang indikatornya baik tercantum maupu tidak tercantum di RPPH.

Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi nama anak yang dicatat pekembangannya, kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak dan perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan anak selama berkegiatan.

Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang dilakukan atau dibicarakan anak secara objektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa penafsiran subjektif dari guru. Akurat (tepat), objektif (apa adanya, tanpa memberi label misal: cengeng, malas, nakal dll), spesifik (khusus/tertentu), sederhana (tidak bertele-tele), dan catatan guru terkait dengan indikator yang muncul dari perilaku anak. Catatan berupa jurnal kegiatan akan lebih baik bila dsisertai foto kegiatan anak.

Jika guru seang sibuk memfasilitasi anak dan pada saat yang bersamaan guru sempat menangkap suatu aktifitas bermakna yang dilakukan anak, guru dapat mencoret-coret dengan kode atau kata-kata singkatan sebagai pengingat. Jika memiliki kamera akan lebih mudah merekam berupa foto atau video. Setelah anak pulang, barulah peristiwa tersebut ditulis lebih lengkap.



3.      HASIL KARYA

Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituagkan dalam bentuk karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak, misal: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dan hasil prakarya.

Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya. Saat anak telah menyelesaikan karyanya, guru dapat menanyakan tentang hasil karya tersebut. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak utuk mengonfirmasi hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi karya tersebut.



4.      PORTOFOLIO

Semua data yang telah dikumpulkan guru selama mengamati anak, baik berupa ceklis, catatan anekdot dan hasil karya perlu dikumpulkan dalam satu berka dalam wadah yang ditata rapi. Satu anak memiliki satu wadah yang telah diberi identitas tentang anak tersebut. Kumpulan data tersebut diurutkan berdasatkan tanggal peristiwa. Kumpulan semua infoarmasi tersebut dinamakan portofolio. Format pportofolio dapat dikembangkan oleh setiap lembaga. Sampul depan berisi foto dan identitas anak. Lembar isi berisi : foto kegiatan anak, catatan guru tentang kegiatan anak (ditulis saat mengamati anak), dan analisis Kompetensi Dasar.



7.       LANGKAH-LANGKAH MENGOLAH DATA



1.      Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian disatukan berdasarkan indikator dari KD yang sama. Walaupun dalam format ceklis harian indikatornya memuat tema dan materi, untuk dimasukkan ke dalam penilaian bulanan cukup melihat indikator dari KD yangtercantu dalam format penilaian pekembangan umum. Apabila dalam indikator yang sma dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.



2.      Semua kemampuan anak dianalisis untuk mengetahui capaian kemampuan anak, apakah anak tersebut berada pada kemampuan BB, MB, BSH, BSB.



3.      Kompilasi hasil penilaian data. Semua data yang telah diolah dapat dikumpulkan ke dalam satu format sehingga mudah untuk dibaca hasil dari capaian kemampuan anak pada tiap kompetensi dasar.





4.      Setelah semua data dianalisis langkah selanjutya semua data dimasukkan ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format perkembangan digunakan untuk mencatat perkembangan bulanan, juga digunakanuntuk mencatat perkembangan anak selama 1 semester.

Untuk mengisi kolom penilaian bulanan dan hasil akhir semester, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Ø  Semua data yang diolah dijadikan dalam bentuk analisis

Ø  Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru ebagi tim, penilaian ditetapkan secara bersma oleh semua guru yang menagani anak, sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh guru wali

Ø  Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga dalam satu indikator bisa muncul data berulng-ulang dengan tingkat pencapaian yang berbeda. Untuk menentukan pengisian pada kolom capaian perkembangan, digunakan capaian terbaik dengan pengertian kemampuan anak berkembang tersebut. Contoh untuk kemampuan kemandirian anak: BB-MB-BSH-BSH-BSB diambil BSB (Berkembang Sangat Baik) artinya kemampuan anak berkembang ke arah sangat baik.



8.      CARA PELAPORAN PADA ORANG TUA



1.      Etika pelaporan

Pelaporan adlah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fsik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.

Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. Penyampaian lapran dilakukan secara betatap muka sehingga memungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik anatar pihak lembaga dengan orangtua. Dlam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan dta atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orangtua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.



2.      Jenis Pelaporan


Description: Untitled PAUD.jpg 

                                                  


  VISI
 Terwujudnya anak didik yang mempunyai dasar – dasar mandiri,
 Kreatif dan terampil serta bertakwa kepada Allah SWT

MISI
Mewujudkan tercapainya peningkatan mutu pendidikan
Mengembangkan suasana kondusif
Meningkatkan budaya pelayanan
Mengembangkan kreatifitas anak didik
Menciptakan suasana bermain sambil belajar
Mengembangkan sikap profesionalisme Guru pengajar

Tujuan
Meningkatkan proses belajar mengajar
Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan mental untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.






PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN KOBER BAITURRAHMAN
1.      Pengertian
Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan belajar di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiriual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

2.      Tujuan Penilaian
Dalam keseharian guru bekerja sama anak. Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa saja yang anak bisa, dn apa saja yang menjadi keiasaan anak.
Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal tersebut, guru dapat merancanng program pengembangan pembelajaran sesuai minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajran yang disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik.
Dengan diperolehnya berbagai informasi tentang anak, orang tua dan guru memperoleh gambaran capaian hasil belajar anak. Capaian yang diuku berdasarkan standar PAUD yang ditetapkan secara nasional, yang tertulis di dalam Permendikbud No. 137 tahun2014 tentang standar PAUD dan 146 tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD.
                                                      
3.      Lingkup penilaian
Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fisik yang diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, penilaian perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya fungsi psikis anak, yaitu nilai moral dan agama, perkembangan fisik motorik (gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fisik), sosial emosional, komunikasi (berbicara dan bahasa), kognitif (pengetahuan), dan seni (kreativitas).
Enam program pengembangan menjadi area penilaian mengarah pada tercapainya Kompetensi Inti yang menjadi Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak.

4.      Waktu penilaian
Penilaian pada anak dilakukan pada saat anak melakukan kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas anak, sejak datang, berbaris, mengikuti proses belajar, mencuci tangan, makan bekal, bermain bebas, sampai pulang kembali. Penilaian itu dilakukan secara alami, baik bedasarkan kondisi nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah yang disebut autententik.

5.      Yang melakukan penilaian
Penilaian dilakukan oleh guru karena guru memiliki fungsi sebagai penilai selain itu uga berfungsi sebagai fasilitator dan fungsi-fungsi lainnya. Guru di sini bukan hanyan satu guru, tetapi dapat melibatkan guru lain yang biasa bersama anak dalam keseharian anka belajar. Guru dapat menggali infoarmasi kepada orangtua agar dpat mengenali perilaku anak selama berada di rumah. Informasi ini penting dalam menambah pengetahuan guru tentang siapa anak itu, dan dapat memberikan informasi yang berharga dalam memaknai perkembangan dan belajar anak. Tidak kalah pentingnya guru melibatkan anak dalam menilai dirinya sendiri. Percakapan guru dengan anak dapat menggali tentang pemahaman anak terhadap dirinya sendiri.

6.      PRINSIP PENILAIAN
1.         Mendidik
Proses hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

2.         Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

3.         Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektifitas penilai sehingga menggambarkan data atau informasi yang sesungguhnya.

4.         Akuntabel
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggunggjawabkan.

5.         Transparan
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapata diakses oleh orangtua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.

6.         Sistematis
Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.

7.         Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonoki, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.

8.         Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orangtua, guru, dan pihak lain yang relevan.


          7.TEKNIK PENILAIAN
Teknik yang digunakan dalam melakukan pencatatan, berupa :
1.      CEKLIS
Menentukan status perkembangan anak pada akhir periode penilaian.
Ada 4 skala, yaitu :                                  
·         BB (Belum Berkembang) Bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.
·         MB ( Mulai Berkembang) Bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru.
·         BSH (Berkembang Sesuai Harapan) Bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dna konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.
·         BSB (Berkembang Sangat Baik) Bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan indikator yang diharapkan.
Menetapkan indikator penilaian :
Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu , atau dapat pula dibuat per periode dngan mencatat nama sesuai anak
2.      CATATAN ANEKDOT
Catatan anekdot digunakan untuk mencatn seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai jurnal kegiatan harian mencatat kegiatan anak selama melakukan kegiatan setiap harinya. Catatan anekdot memungkinkan untuk mengetahui perkembangan anak yang indikatornya baik tercantum maupu tidak tercantum di RPPH.
Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi nama anak yang dicatat pekembangannya, kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak dan perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan anak selama berkegiatan.
Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang dilakukan atau dibicarakan anak secara objektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa penafsiran subjektif dari guru. Akurat (tepat), objektif (apa adanya, tanpa memberi label misal: cengeng, malas, nakal dll), spesifik (khusus/tertentu), sederhana (tidak bertele-tele), dan catatan guru terkait dengan indikator yang muncul dari perilaku anak. Catatan berupa jurnal kegiatan akan lebih baik bila dsisertai foto kegiatan anak.
Jika guru seang sibuk memfasilitasi anak dan pada saat yang bersamaan guru sempat menangkap suatu aktifitas bermakna yang dilakukan anak, guru dapat mencoret-coret dengan kode atau kata-kata singkatan sebagai pengingat. Jika memiliki kamera akan lebih mudah merekam berupa foto atau video. Setelah anak pulang, barulah peristiwa tersebut ditulis lebih lengkap.

3.      HASIL KARYA
Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituagkan dalam bentuk karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak, misal: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dan hasil prakarya.
Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya. Saat anak telah menyelesaikan karyanya, guru dapat menanyakan tentang hasil karya tersebut. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak utuk mengonfirmasi hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi karya tersebut.

4.      PORTOFOLIO
Semua data yang telah dikumpulkan guru selama mengamati anak, baik berupa ceklis, catatan anekdot dan hasil karya perlu dikumpulkan dalam satu berka dalam wadah yang ditata rapi. Satu anak memiliki satu wadah yang telah diberi identitas tentang anak tersebut. Kumpulan data tersebut diurutkan berdasatkan tanggal peristiwa. Kumpulan semua infoarmasi tersebut dinamakan portofolio. Format pportofolio dapat dikembangkan oleh setiap lembaga. Sampul depan berisi foto dan identitas anak. Lembar isi berisi : foto kegiatan anak, catatan guru tentang kegiatan anak (ditulis saat mengamati anak), dan analisis Kompetensi Dasar.

7.       LANGKAH-LANGKAH MENGOLAH DATA

1.      Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian disatukan berdasarkan indikator dari KD yang sama. Walaupun dalam format ceklis harian indikatornya memuat tema dan materi, untuk dimasukkan ke dalam penilaian bulanan cukup melihat indikator dari KD yangtercantu dalam format penilaian pekembangan umum. Apabila dalam indikator yang sma dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.

2.      Semua kemampuan anak dianalisis untuk mengetahui capaian kemampuan anak, apakah anak tersebut berada pada kemampuan BB, MB, BSH, BSB.

3.      Kompilasi hasil penilaian data. Semua data yang telah diolah dapat dikumpulkan ke dalam satu format sehingga mudah untuk dibaca hasil dari capaian kemampuan anak pada tiap kompetensi dasar.


4.      Setelah semua data dianalisis langkah selanjutya semua data dimasukkan ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format perkembangan digunakan untuk mencatat perkembangan bulanan, juga digunakanuntuk mencatat perkembangan anak selama 1 semester.
Untuk mengisi kolom penilaian bulanan dan hasil akhir semester, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Ø  Semua data yang diolah dijadikan dalam bentuk analisis
Ø  Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru ebagi tim, penilaian ditetapkan secara bersma oleh semua guru yang menagani anak, sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh guru wali
Ø  Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga dalam satu indikator bisa muncul data berulng-ulang dengan tingkat pencapaian yang berbeda. Untuk menentukan pengisian pada kolom capaian perkembangan, digunakan capaian terbaik dengan pengertian kemampuan anak berkembang tersebut. Contoh untuk kemampuan kemandirian anak: BB-MB-BSH-BSH-BSB diambil BSB (Berkembang Sangat Baik) artinya kemampuan anak berkembang ke arah sangat baik.

8.      CARA PELAPORAN PADA ORANG TUA

1.      Etika pelaporan
Pelaporan adlah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fsik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.
Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. Penyampaian lapran dilakukan secara betatap muka sehingga memungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik anatar pihak lembaga dengan orangtua. Dlam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan dta atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orangtua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.

2.      Jenis Pelaporan
Pelaporan hasil perkembangan anak dapat dibedkan menjadi laporan insidental dan laporan berkala.
·         Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender akademik yang ditetapkan satuan PAUD
·         Pelaporan secara insidental dsampaikan apabila ada hal-hal yang terkait dengan perkembangan anak yang dianggap penting untuk segera dibicarakan bersama dengan orangtua. Laporan insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam buku penghubung.
·          
3.      Waktu Pelaporan
Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti lapporan triwulan atau enam bulan (satu semester)

4.      Bentuk Pelaporan Semester
Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester. Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif / tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik. Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.


hasil perkembangan anak dapat dibedkan menjadi laporan insidental dan laporan berkala.

·         Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender akademik yang ditetapkan satuan PAUD

·         Pelaporan secara insidental dsampaikan apabila ada hal-hal yang terkait dengan perkembangan anak yang dianggap penting untuk segera dibicarakan bersama dengan orangtua. Laporan insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam buku penghubung.

·          

3.      Waktu Pelaporan

Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti lapporan triwulan atau enam bulan (satu semester)



4.      Bentuk Pelaporan Semester

Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester. Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif / tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik. Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.